15 April 2020

Covid 19, Lalu harus apa?

Cukup lama tidak menulis disini... Perjalanan yang ternyata cukup panjang, hingga akhirnya muncul lagi disini... Kenapa ya? Salah satunya, mungkin adalah karena harus WFH... Ya, bisa jadi karena itu. Ternyata, COVID ini cukup ampuh menahan kita semua untuk tidak berkeliaran, dan memaksa kita untuk duduk manis dirumah saja. Apa yang kemudian harus kita lakukan dalam situasi ini? Bukan berniat untuk sok tau, tapi mungkin untuk sedikit mengingatkan bahwa kita harus mulai untuk ;

1. Menerima diri. Apa maksudnya ? Ya, kadang kita lupa atau bahkan kita tidak mengenali siapa diri kita. Kadang kita terlalu sibuk untuk memenuhi kebutuhan kita, hingga tidak sempat untuk mengenali kita ini siapa. Nah, dengan WFH, mungkin kita bisa mulai introspeksi. Kenal gak sih kita dengan diri kita ini? Bagaimana kita mau mengerima diri kita kalau kita sendiri tidak mengenali, SIAPA diri kita?

2. Melihat kebaikan. Nah, kalau yang ini apa maksudnya? Kita kadang, atau bahkan seringkali lupa, bahwa apa yang sudah kita terima ini, adalah semua berkat dari kebaikan. Kebaikan dari siapa? ya dari semua... dari orang tua, keluarga, sanak saudara, kerabat, tetangga, kolega. Tentu saja yang terutama adalah Tuhan Allah yang telah memberi kita kehidupan. Semua pasti bertujuan baik. Nah, apakah kita selama ini, sempat untuk melihat kebaikan itu? Nah... ini waktunya.

3. Mintalah. Ini dia... Saat inilah waktunya kita untuk rendah hati. Saatnya kita untuk meminta kepada siapapun yang memang bisa membantu kita. Heem... rasanya ini waktunya juga untuk mengatakan bahwa gengsi menjadi tidak ada artinya. Tentu saja, kembali lagi yang terutama dan utama adalah kita meminta kepada Tuhan Allah, agar kita dapat tetap hidup sesuai dengan kehendakNya.

Heem...
Sepertinya itu dulu ya, yang bisa disampaikan hari ini. Besok akan kulanjutkan lagi.

15 April 2020
Terisolasi di kamar 8
Mess Kampus
Yogyakarta

09 November 2017

Malahayati


Selulerku hari ini harus bekerja keras....
Kenapa...?
Ternyata banyak sekali yang merespon keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/Tahun 2017.
Tentang apa itu?
Penganugerahan gelar PAHLAWAN NASIONAL untuk Laksamana Malahayati.

Aku lunjak bahagia...
Tanpa sadar aku mengucap Alhamdulillah... "Ibu... akhirnya negeri ini mengakui kerja keras dan perjuanganmu"

Ibu, 9 tahun yang lalu buku tentangmu diterbitkan. Namun tetap semangatmu belumlah cukup dikenal. Namun aku yakinkan dalam hatiku, suatu saat nanti semua orang akan mengenal dan mengakui darah dan air mata yang pernah kau cucurkan untuk negeri ini.





Mau tahu perjuangannya...?
Semua tertulis dalam buku PEREMPUAN KEUMALA...