28 March 2013

1000 Hari Pergimu .....

Tulisan ini kubacakan saat Peringatan 1000 pergimu....
Dirumah Aelan dan Tantri .... 17 Maret 2013

Selamat siang….
Katoer Ibuku tercinta…
Romo Mateus Batubara, OFM
Oom, tante ….
Kakak-kakak dan adik-adikku semua….
Terima kasih banyak atas kehadirannya pada siang hari ini… dalam kebersamaan kita… untuk mengenang 1000 hari kepergian suami saya, almarhum Sahala Parlindungan Situmeang.
Pertama-tama… Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Aelan dan Tantri, karena telah mengijinkan kita semua berkumpul ditempat ini… ini bukan moment yang kebetulan… tetapi saya yakin …. Bahwa ini semua memang sudah digariskan demikian… tempat ini adalah tempat yang telah mempersatukan kami kembali… dirumah ini, kami sepakat untuk kembali menapaki hari-hari bersama…. Itu rencana kami… Namun kehidupan berkata lain…
3 tahun yang lalu, ditempat ini… 2 minggu sebelum kepergiannya… menjadi sebuah kejutan juga bagi saya… bahwa almarhum dengan penuh semangat mau menemani saya untuk datang kerumah ini, mengantarkan air mandi untuk mas Aelan, saat midodareni pernikahan Aelan dan Tantri…. “Kalimatnya yang sampai saat ini masih saya ingat adalah… Aku ikut, aku ikut antar air ya… aku pengen dekat kamu…” jujur saya terhenyak… tapi semua saya simpan dalam hati…
Setelah itu… keesokan harinya dengan bersemangat pula almarhum menemani saya untuk datang menghadiri pemberkatan pernikahan Aelan dan Tantri… saya pikir… setelah pemberkatan selesai, dia seperti biasa akan terbirit-birit minta pulang…  tetapi… dia justru mengatakan pada saya, “ma… setelah ini kita ke rumah Aelan…” kembali saya terhenyak… Diteras … didepan sana… dia mengatakan pada saya… “ma… ayo kita jalan-jalan… aku pengen ajak kamu keliling dunia…” saya hanya bisa menoleh padanya… tanpa bisa berkata-kata…  sambil mengernyitkan dahi…
Esok harinya pun demikian… dia dengan bersemangat datang ke acara resepsi pernikahan Aelan dan Tantri… dia mengatakan keinginannya untuk melihat Taruli menari “Golek Putri” dan kembali dia ingatkan saya tentang kepergiannya untuk bersama-sama keliling dunia…
2 minggu kemudian… mas Sahala benar-benar mewujudkan keinginannya… dia pergi… yang sebenarnya telah diisyarakatkannya dengan symbol … “berkeliling dunia…”
Sebuah hal yang saya yakin bukan juga sebuah kebetulan… bahwa saat ini… saya berdiri disini… sendiri… tanpa ditemani boru saya… Taruli… karena dia mendapat tugas memeriksa bank di luar kota… dan kota tersebut adalah MEDAN… kota kelahiran ayahya… seakan sudah diatur semuanya ini… agar Taruli… dapat mengenang ayahnya dengan lebih dekat… yaitu ditanah kelahiran ayahnya….

Kini… Tidak terasa 1000 hari sudah, mas Sahala meninggalkan kita…. Terima kasih atas semua kenangan terakhir yang indah…
 (saya mengutip kata-kata Tantri… tentang kenangan…) bahwa….
Saya punya kenangan….
Taruli punya kenangan…
Kita semua disini punya kenangan….
Dan sejatinya … kenangan adalah memang keindahan…
Karena yang Kuasa adalah pencipta keindahan…
Yang Kuasa adalah yang Esa….
Yang Esa dan Kuasa….
 
(Lagu ini dinyanyikan sebagai Lagu Renungan Pembuka Misa Peringatan 1000 Hari Ir. Sahala Parlindungan Situmeang, M.Sc, yang dipimpin oleh Romo Mateus Batubara, OFM)