13 July 2008

SUWUNG....

Jerat semakin kuat mengikatku. Aku muak dengan semuanya ini. Aku ingin lepas dari segala sandiwara membosankan ini. Namun seperti sebuah lingkaran sindikat yang tak dapat kutinggal pergi begitu saja. Sekali pergi, haruslah mati. Seakan takut aku akan bernyanyi sana-sini.

Jerat semakin kuat mencekik leherku. Seakan aku tak kuasa lagi untuk berteriak. Kalaupun kuberteriak, seakan tak ada suara yang terdengar. Sehingga orang-orang disekelilingkupun tak pernah tengarai ada apa denganku. Yang mereka tahu, aku hanya menebar senyum selalu selama hari berlalu. Tanpa beban kelu yang sebenarnya mengikatku.

Jerat semakin kuat mengikatku. Setelah tahun berganti tahun harus tetap berada disini, dijalan ini. Tak ada satupun yang menempatkanku menjadi nomor satu. Tak ada orang yang mau membawaku pergi dan berlari, walau mereka tahu begitu kuat ikat menjeratku. Tak satu orang yang kutuju, untuk membebaskanku dari jerat yang semakin membuatku kaku.

Hidupku adalah hampa, walau penuh warna. Kosong hanya nampak dinding yang penuh coretan beraneka rupa. Semua pergi, semua berlari dengan pikiran dan tujuannya sendiri. Saat membutuhkanku, kembali menoleh padaku. Dan mencoretkan lagi dengan kuas berwarna-warni di dinding yang semakin hari semakin padat berisi. Namun ruang itu tetaplah kosong... SUWUNG....

Medio 6 Desember 2007

3 comments:

Anonymous said...

Keren.... Kereeennnnn!!!! Sumpah Keren Abiz. Judul puisinya apa??? Suwung Jabo ya??? He he he
Aja ngono ta yu... kok le nelangsa men ta wuk!!!
Ora-ora.... Ur always to be number one for everyone. Believe me (ayam).
Salam kangen.
Salah satu pelukis dinding - tapi bukan graffiti

Anonymous said...

Ngaturi uninga, bilih kawula estu jiglok dhemen dumateng panjenenganipun rara endang prakosawati alias Aisyah binti maemunah.
(Mboten wonten ingkang mangertos artosipin saliyane kawula lan sampeyan dalem, hua ha ha ha Ana wong aceh lan bali mumut)

Anonymous said...

Maksude : Mumet!!! (Pecas ndahe)