“Terima kasih atas segelas kopi buatanmu. Itu
adalah kopi paling nikmat yang pernah kurasakan dalam hidupku….. Aaaaah….” Desis
Hira perlahan sambil mengingat-ingat rasa kopi yang masih lekat dilidahnya…
Tanpa menunggu lama, ia segera menuliskan satuts
catatan pribadinya di gadget BlackBerry dengan tulisan : “KOPI paling nikmat
yang pernah kurasakan dalam hidupku…”
“Hira sang perayu ulung…. Jiaaah lambemu Ra….”
Komentar Cathy Suheri begitu membaca status itu.
“Ini bukan sekedar status, kakak… ini
pengakuan ….” Jawab Hira. Cathy makin bersungut-sungut dengan jawabab Hira.
Ada baiknya sedikit kuceritakan latar
balakang terjadinya pembicaraan ini. Sore itu, disaat sudah sangat lelah
berkeliling, Leon mengajak Cathy dan Hira mampir ke rumahnya. Rumah yang rapi,
teratur, sejuk, nyaman dan tenang. Saat memasuki rumah itu… Hira justru mulai
gerah…. Apa pasal…? Sudah cukup lama dia menahan kantuk dan ingin segera
menyalakan sebatang rokok mentholnya… aaaaah…. Tersiksa sudah….
“Nah … kau baca tulisan itu Hira…” Tunjuk
Cathy Suheri pada sebuah papan diatas sebuah rak kayu besar, saat memasuki
ruang makan rumah itu.
“Jiaaaah… mati kitaaaaa…. Aaaah….. BEBAS ASAP
ROKOK…” Desis Hira. Lanjutnya, “Kak… lebih baik aku tunggu di terminal saja lah…
daripada disini…” Dalam hatinya bergumam…” Mati angin… sempurna sudah…” Hira
mulai tidak nyaman.
“Leon… Hira mau merokok itu… bagaimana?” Kata
Cathy
“Ho kalau mau merokok bisa disebelah sana…”
tunjuk Leon pada sebuah sudut depan bangunan rumah itu.
“Jiaaaah…” jerit Hira dalam hati. “gak
mungkin lah aku keluar, merokok didepan situ…yang enggak-enggak aja loe… “
dalam hati Hira.
Perlahan Hira berkata “ Sudah lah kak… tidak
usah merokok… apa masih mungkin kita minum kopi?”
“Leon… ada kopi? Ini Hira pengen minum kopi”
Kata Cathy pada Leon, yang sedang asik mengupas buah kelengkeng. Mata Hira
terbelalak saat mendengar kata-kata Cathy.
“Ooooh kopi… ada… mari saya buatkan…”
“Kak… Leon itu tidak minum kopi… mana bisa
dia membuat kopi…” Kata Hira perlahan. Cathy memperhatikan Leon yang bergegas
menuju dapur dan mengambil ceret kecil, mengisinya dengan air dari galon air
diujung ruangan, dan kembali ke dapur untuk meletakkan ceret itu diatas kompor.
Leon kembali masuk ruang makan, mengambil 2 buah gelas mug.
“Jiah… kakak… pake mug pula dia buatnya… die
pikir gue supir truk… dibikinin kopi sebanyak itu…” Komentar Hira.
“Sudah… diam saja kamu…. Cerewet…”
Leon siap dengan dua gelas mug kopi
ditangannya, satu diletakkan didepan Cathy dan satu lagi dihadapan Hira….
“Alhamdulillah… lumayanlah… KOPI… walaupun
tanpa bisa merokok… just forget it…” Hira mulai mengunci keinginan merokok di
pikirannya.. “STOP….!!!” Desisnya memerintah otaknya untuk tidak meraung-raung
meminta jatah asap yang katanya merusak kesehatan itu… “Merusak kesehatan… itu
kan kata orang-orang…” begitu selalu jawab Hira, atas komentar “ROKOK DAPAT
MERUSAK KESEHATAN…”
Hira mulai meraih mug kopi dan meniupnya… angannya
mulai menari-nari sendiri. Tak menghiraukan Leon dan Cathy yang asik berbincang…
yang bagi Hira tidak penting dia dengar…. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri… “Heeem….
Aroma kopi… sudah cukup menggairahkan… cafein kopi sudah sedikit bisa
menggantikan nikotin asap rokok…sama-sama racun…. Aaaaah… sebenarnya… jujur…
ada yang lebih DAHSYAT lagi…. Dari hanya sekedar racun CAFEIN dan NIKOTIN…. Apa
itu….??? RACUN berbisa yang dinamakan CINTA…. Uhuuuuuuuuy….. gak ada hubungannya… “ Teriak Hira dalam hati.
Tiba-tiba Hira tercekat saat kopi dalam mug itu menghampiri lidahnya…. Terdiam…
terbelalak sendiri… dia segera memperhatikan Cathy dan Leon… apakah kedua orang
itu memperhatikan gerak-geriknya. “Aaah aman… mereka masih asik sendiri…” Hira
mulai memejamkan mata…. “aaaaaah… KOPI ini…. Rasanya DAHSYAT LUAR BIASA…. Ini kopi
ternikmat yang pernah kurasakan seumur hidupku” Desisnya dalam hati….
“Kenapa kamu…?” Tanya Cathy tiba-tiba.
Hira memandang mata Cathy tajam… dan mendesis…”
KOPI nya enak banget….padahal dia bukan peminum kopi… tapi dia bisa membuat
kopi seenak ini…”
“Waaah Leon… Hira memujimu…katanya kopi
buatanmu enak…”
“Hoooo begitu ya Hira… “ jawab Leon pendek
saja.
Hira menatap tajam mata Leon tanpa sanggup
berkata-kata… “aaaaah PENDAR SIRAT SINAR MATAnya… seDAHSYAT KOPI buatan
tangannya….. “ Hanya itu yang bisa
dilakukan…
Itulah kira-kira latar belakang ceritanya…. Hingga
kemudian, Hira menulis dalam status bbmnya “KOPI paling nikmat yang pernah kurasakan
dalam hidupku…”
Bagi Hira, Leon adalah sebuah angan yang
nyata… Katanya pada suatu hari “Leon adalah sebuah perwujudan Tuhan dalam kasat
tubuh manusia…” aaaah Hira… kadang suka terbang berangan-angan menggunakan
bahasa sastranya.
“Tapi memang benar… aku ini peminum KOPI,
dimanapun aku pergi… aku selalu minum kopi… dan dimanapun aku minum… amerika,
eropa dan asia… sampai di negeri kopi Nanggroe Acehpun… gak pernah kurasakan
kopi senikmat buatanmu…” kata Hira pada Leon….
Kembali Hira tercekat, terbelalak… bergetaaaar…..
membaca balasan pesan singkat yang dikirimkan Leon untuknya….”Hira, itu namanya
“kopi sayang” diracik dengan tangan dan hati yang penuh sayang dan cinta…
Sehingga hangatnya air yang mendidih buat lidah dan hati peminumnya dihangatkan
rasa sayang dan cinta yang melimpah ruah juga….”
Hira seakan tersambar petir saat membaca
tulisan Leon…. Leon… seseorang bagai bintang diatas sana… mengirimkan pesan itu
untuknya… aaaaah…. RACUN CINTA… dalam wujud “KOPI dan KITA…..” Aaaaah Leon…
akankah selamanya…. ????
Medio Mampang, 02 Mei 2013
10:30