02 May 2013

KOPI dan KITA

“Terima kasih atas segelas kopi buatanmu. Itu adalah kopi paling nikmat yang pernah kurasakan dalam hidupku….. Aaaaah….” Desis Hira perlahan sambil mengingat-ingat rasa kopi yang masih lekat dilidahnya…

Tanpa menunggu lama, ia segera menuliskan satuts catatan pribadinya di gadget BlackBerry dengan tulisan : “KOPI paling nikmat yang pernah kurasakan dalam hidupku…”

“Hira sang perayu ulung…. Jiaaah lambemu Ra….” Komentar Cathy Suheri begitu membaca status itu.
“Ini bukan sekedar status, kakak… ini pengakuan ….” Jawab Hira. Cathy makin bersungut-sungut dengan jawabab Hira.

Ada baiknya sedikit kuceritakan latar balakang terjadinya pembicaraan ini. Sore itu, disaat sudah sangat lelah berkeliling, Leon mengajak Cathy dan Hira mampir ke rumahnya. Rumah yang rapi, teratur, sejuk, nyaman dan tenang. Saat memasuki rumah itu… Hira justru mulai gerah…. Apa pasal…? Sudah cukup lama dia menahan kantuk dan ingin segera menyalakan sebatang rokok mentholnya… aaaaah…. Tersiksa sudah….

“Nah … kau baca tulisan itu Hira…” Tunjuk Cathy Suheri pada sebuah papan diatas sebuah rak kayu besar, saat memasuki ruang makan rumah itu.
“Jiaaaah… mati kitaaaaa…. Aaaah….. BEBAS ASAP ROKOK…” Desis Hira. Lanjutnya, “Kak… lebih baik aku tunggu di terminal saja lah… daripada disini…” Dalam hatinya bergumam…” Mati angin… sempurna sudah…” Hira mulai tidak nyaman.
“Leon… Hira mau merokok itu… bagaimana?” Kata Cathy
“Ho kalau mau merokok bisa disebelah sana…” tunjuk Leon pada sebuah sudut depan bangunan rumah itu.
“Jiaaaah…” jerit Hira dalam hati. “gak mungkin lah aku keluar, merokok didepan situ…yang enggak-enggak aja loe… “ dalam hati Hira.

Perlahan Hira berkata “ Sudah lah kak… tidak usah merokok… apa masih mungkin kita minum kopi?”
“Leon… ada kopi? Ini Hira pengen minum kopi” Kata Cathy pada Leon, yang sedang asik mengupas buah kelengkeng. Mata Hira terbelalak saat mendengar kata-kata Cathy.
“Ooooh kopi… ada… mari saya buatkan…”
“Kak… Leon itu tidak minum kopi… mana bisa dia membuat kopi…” Kata Hira perlahan. Cathy memperhatikan Leon yang bergegas menuju dapur dan mengambil ceret kecil, mengisinya dengan air dari galon air diujung ruangan, dan kembali ke dapur untuk meletakkan ceret itu diatas kompor. Leon kembali masuk ruang makan, mengambil 2 buah gelas mug.
“Jiah… kakak… pake mug pula dia buatnya… die pikir gue supir truk… dibikinin kopi sebanyak itu…” Komentar Hira.
“Sudah… diam saja kamu…. Cerewet…”

Leon siap dengan dua gelas mug kopi ditangannya, satu diletakkan didepan Cathy dan satu lagi dihadapan Hira….
“Alhamdulillah… lumayanlah… KOPI… walaupun tanpa bisa merokok… just forget it…” Hira mulai mengunci keinginan merokok di pikirannya.. “STOP….!!!” Desisnya memerintah otaknya untuk tidak meraung-raung meminta jatah asap yang katanya merusak kesehatan itu… “Merusak kesehatan… itu kan kata orang-orang…” begitu selalu jawab Hira, atas komentar “ROKOK DAPAT MERUSAK KESEHATAN…”

Hira mulai meraih mug kopi dan meniupnya… angannya mulai menari-nari sendiri. Tak menghiraukan Leon dan Cathy yang asik berbincang… yang bagi Hira tidak penting dia dengar…. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri… “Heeem…. Aroma kopi… sudah cukup menggairahkan… cafein kopi sudah sedikit bisa menggantikan nikotin asap rokok…sama-sama racun…. Aaaaah… sebenarnya… jujur… ada yang lebih DAHSYAT lagi…. Dari hanya sekedar racun CAFEIN dan NIKOTIN…. Apa itu….??? RACUN berbisa yang dinamakan CINTA…. Uhuuuuuuuuy…..  gak ada hubungannya… “ Teriak Hira dalam hati. Tiba-tiba Hira tercekat saat kopi dalam mug itu menghampiri lidahnya…. Terdiam… terbelalak sendiri… dia segera memperhatikan Cathy dan Leon… apakah kedua orang itu memperhatikan gerak-geriknya. “Aaah aman… mereka masih asik sendiri…” Hira mulai memejamkan mata…. “aaaaaah… KOPI ini…. Rasanya DAHSYAT LUAR BIASA…. Ini kopi ternikmat yang pernah kurasakan seumur hidupku” Desisnya dalam hati….

“Kenapa kamu…?” Tanya Cathy tiba-tiba.
Hira memandang mata Cathy tajam… dan mendesis…” KOPI nya enak banget….padahal dia bukan peminum kopi… tapi dia bisa membuat kopi seenak ini…”
“Waaah Leon… Hira memujimu…katanya kopi buatanmu enak…”
“Hoooo begitu ya Hira… “ jawab Leon pendek saja.
Hira menatap tajam mata Leon tanpa sanggup berkata-kata… “aaaaah PENDAR SIRAT SINAR MATAnya… seDAHSYAT KOPI buatan tangannya….. “  Hanya itu yang bisa dilakukan…

Itulah kira-kira latar belakang ceritanya…. Hingga kemudian, Hira menulis dalam status bbmnya  “KOPI paling nikmat yang pernah kurasakan dalam hidupku…”

Bagi Hira, Leon adalah sebuah angan yang nyata… Katanya pada suatu hari “Leon adalah sebuah perwujudan Tuhan dalam kasat tubuh manusia…” aaaah Hira… kadang suka terbang berangan-angan menggunakan bahasa sastranya.

“Tapi memang benar… aku ini peminum KOPI, dimanapun aku pergi… aku selalu minum kopi… dan dimanapun aku minum… amerika, eropa dan asia… sampai di negeri kopi Nanggroe Acehpun… gak pernah kurasakan kopi senikmat buatanmu…” kata Hira pada Leon….

Kembali Hira tercekat, terbelalak… bergetaaaar….. membaca balasan pesan singkat yang dikirimkan Leon untuknya….”Hira, itu namanya “kopi sayang” diracik dengan tangan dan hati yang penuh sayang dan cinta… Sehingga hangatnya air yang mendidih buat lidah dan hati peminumnya dihangatkan rasa sayang dan cinta yang melimpah ruah juga….”

Hira seakan tersambar petir saat membaca tulisan Leon…. Leon… seseorang bagai bintang diatas sana… mengirimkan pesan itu untuknya… aaaaah…. RACUN CINTA… dalam wujud “KOPI dan KITA…..” Aaaaah Leon… akankah selamanya…. ????  

Medio Mampang, 02 Mei 2013
10:30