15 May 2013

MENARI DIATAS MENARA (1)





DEMI MASA

Dia adalah DEWA LANGIT…. Bersamanya aku akan MENARI diatas MENARA….


PROLOG

Malam itu tepat PURNAMA diatas bumi. Leon menghentikan motornya tepat dibawah lampu jalanan. Mendongak keatas, sambil masih terduduk diatas sadel motornya. Melihat Leon mendongakkan kepala keatas sana, Hirapun mengikutinya… turut memandangi langit yang berhiaskan cantiknya PURNAMA.
“PURNAMA diatas kita…” Desis Hira.
“Semilir angin pantai…” jawab Leon, sambil ia kemudian menoleh kebelakang, dimana Hira bersandar di punggungnya sambil memeluknya erat dari belakang. Leon menarik pelukan Hira lebih kuat. Leon menggenggam tangan perempuannya sangat erat. Ia merasakan detak jantung perempuan itu di punggungnnya, ia menikmati deburan nafas Hira yang lalu lewati telinganya. Ia mendekatkan pipinya pada perempuan yang saat ini bergelayut dipunggungnya… dan dengan lembut Hira mengecupnya perlahan. Leon menutup matanya… Hirapun terpejam… saat bibirnya menyentuh pipi Leon yang hangat.

Saat itu pula terasa taburan ribuan kembang setaman menjatuhi mereka… dibawah pendar sinar lampu penerangan jalan. Aromanya merebak kemana-mana… seakan seluruh isi bumipun dapat menikmati… aroma kembang langit yang beraneka warna tanpa batas layaknya warna-warna yang ada dibumi. Ribuan jenis tanaman bunga-bungaan langit yang tak pernah nampak di bumi fana. Wanginya melebihi aroma minyak wangi raja dan ratu negeri …
Diatas mereka nampak para bidadari menari… sayap-sayap mereka mengepak kekanan-kekiri… menimbulkan kepulan asap indah yang pula mulai lenggok gemulai menari. Gerakannya dahsyat meliuk kesana-kemari… diiringi alunan dawai, kecapi dan seruling para penabuh langit… melantunkan nada asmara sendu merayu… bangkitkan birahi semakin meninggi hingga tak dapat tertahankan lagi… wajah-wajah cantik para bidadari sedari tadi sungging senyum manis dibibir indah kilau merekah. Dewata diatas sanapun berbaris tersenyum sambil menangguk-anggukan kepala…. Seirama dengan alunan nada-nada simphoni pelantun langit… yang menciptakan sebuah orchestra cinta… antara langit dan bumi, ada CINTA DAHSYAT yang tercipta diselanya…. Seakan para dewatapun larut didalamnya… meniupkan rasa iba dihati mereka… untuk menabuhkan GENTA KAHYANGAN yang seharusnya telah ditabuhkan sedari tadi… Pertanda akhir dari seluruh perjalanan asmara berselimut birahi… antara langit dan bumi…

Keduanya masih terpejam. Menikmati pelukan dahsyat yang akan berakhir saat genta kahyangan mulai bertalu…..

“Beberapa saat lagi…. Tunggu… tunggulah dulu…. Aku masih iba pada mereka…” Dewata Naara menahan saat penabuh GENTA telah bersiap menabuhnya…. Barisan Dewata diatas sana semua turut terpejam… turut bersiap merasakan gemuruh yang akan terjadi, bila Genta telah ditabuhkan… Para Bidadari pun mulai menitikkan air mata… senyum cerah bak manusia, mulai kembali pada senyum surgawi… tanpa ekspresi… tanpa birahi… yang ada hanya datar atas nama kedamaian, kemurnian dan kesucian langit yang harus selalu terjaga rapi.
“Waktu mereka telah habis Dewata Naara…Dewa Tora harus kembali bersama kita” sahut penabuh itu.

Dewata Naarapun diatas sana hanya dapat terpejam… menahan perih yang akan disaksikannya…. GENTA KAHYANGAN pun pecah....!!!!! Suaranya memekakkan telinga.... menusuk-nusuk hati perih.... Semua mahluk langit terpejam.... tak sanggup menyaksikan apa yang akan terjadi dibumi sana....perempuan anak manusia itu akan meronta dalam lolongan teriakan panjangnya....

“Leooooooon….” Teriak Hira…. Saat terjaga… tak ditemuinya kekasih belahan jiwa berada disana…Hira kecarian laki-laki kekasihnya… “Hendak kau bawa kemana diaaaaa, hai para dewata…..” teriak perempuan itu meraung sekuatnya…. “Beri aku waktu sedikiiiiiit lagi saja, sedikiiiit lagi sajaaaaa…… mengapa aku harus segera terjaga, mengapa larut malam berlari begitu cepatnya jelang pagi…. Mengapa genta itu harus ditabuhkan…. Saat aku mulai mengenal cinta…. ” Teriakkannya makin menggema. “Mengapa dekat denganmu aku menjadi lebih hidup. Rasanya seharian tadi aku menunggu waktu terasalah sangaaaaat panjang… Namun ketika kita berdua, waktu terasa begitu singkat. Bersama kita habiskan…. Salmon Steak pesanan tetapmu dan 8 potong chicken wings…juga tak lupa Milkshake Vanilla kesukaanku… “ Hira menghela napas panjang. “Dalam bincang panjang diatas pasir putih beralas matras… Berdua kita hadirkan hening… aaaah… terlantun dalam sepiku… sebait doa untukmu, untuk kita agar tetap dapat selalu bersama… Bersama kita bergumul dalam karya dan perjalanan dalam jalur yang tak akan pernah satu itu. Bersama pula kita bergumul dalam gelombang cinta, dalam lautan asmara… dengan napas membara… Tubuhku serasa bergetar…“ Hira terdiam dengan mata memanas… terpejam dengan mata membasah…. Berseru dengan kekuatan terakhirnya…. “Dewa Langit… bilakah kau akan kembali….” Rintihnya mulai melemah…. Dan perempuan itu rebah, hanya bisa terkulai pasrah…. Layar langit tertutup… bumi kembali sunyi…. Hanya tersisa gemericik suara air…

(BERSAMBUNG….)