04 August 2008

PEREMPUAN KEUMALA


Tidak ada yang lebih membahagiakanku, ketika tanggal 1 Agustus 2008 saat aku akan berangkat ke Bali. You know what...?
Sebuah surat dari PT. GRASINDO, yang membuatku menjadi bertanya... "Apakah ini sebuah mimpi disiang hari?"
Gak.... ini bukan mimpi ternyata. Aku segera membukanya dan sebelum kubaca dengan rinci aku segera memeluk Taruli yang masih tergolek malas di tempat tidur. Iapun segera bangun saat aku mendaratkan berjuta ciuman di seluruh wajahnya.
Sebuah surat kontrak penerbitan buku PEREMPUAN KEUMALA, saat ini sudah ada ditanganku.... Aku bersorak kegirangan... "Tuhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan..... Terima Kasih".
Bagiku ini adalah sebuah pencapaian besar yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Terbayang lagi masa-masa gelap saat aku tidak tahu akan dikemanakan naskah ku ini??? Sudah bosan aku mendengar pertanyaan-pertanyaan yang saat itu menyakitkan hatiku..."mana bukumu? kok gak terbit-terbit..?". lain lagi mengatakan " aaaaaaaaaaah... sudah keburu basi". Juga sering kudengar.."loe katanya nulis? mana?"..... dan berjuta pertanyaan lainnya yang membuatku kemudian memeluk naskah itu dengan hati "ngenes".
Naskah ini sangat berharga bagiku. Kuingat-ingat lagi proses penulisannya sejak awal hingga akhir. Mulai dari ketika panas-panasan aku ke benteng.... malam-malam ke makam, sampai-sampai gak ada orang yang mau menemaniku lagi.
Pernah suatu saat ketika kami ke benteng, mobil terguncang-guncang... Ijal sopirku sampai teriak-teriak. Selain itu juga, dia sering dikelitiki kakinya saat menemaniku ke makam, sampai ia histeris. Juga si Bek, yang tiba-tiba melihat ada sosok perempuan berbaju putih di pagar makam. Lucu lagi, si Manda. Tiba-tiba sejak tiba di makam hingga pulang, bajunya basah berkeringat dan tidak mengeluarkan suara sama sekali. Mukanya pucat seperti kertas.... Manda... kenapa kamu..?
Bang Morenk.... dialah orang yang mengikuti penuh proses penulisan buku ini sejak awal hingga akhir... walaupun penyelesaian naskah ini di Jakarta, tapi dia terus mengingatkanku untuk segera menyelesaikannya.
Tanggal 27 Nopember 2007... naskah ini resmi selesai. saat itu aku segera mengirim sms kepada 1. Bang Morenk, 2. Taruli, 3. Pak Yapto (pendamping spiritualku) bahwa Alhamdulillah naskah ini diakhiri dengan kalimat..." Aku Laksamana Keumalahayati..."
Tulisan ini membawa begitu banyak kenangan....
Terima kasih banyak kepada :
*. Bang Morenk ; yang telah mendampingiku sejak awal hingga akhir penulisan buku.
*. Fauzan Santa ; rekan seniman yang terus memberi warna tentang nuansa Aceh.
*. Leo Nugroho ; yang selalu ready untuk menemaniku ku makam di malam hari...
*. Izma ; walaupun tidak lama di Banda, tapi tidak pernah absen untuk ikut ke benteng juga ke makam.
*. Bek ; selalu mengangguk saat aku minta tolong diantar ke makam, walaupun dengan wajah yang dilipat, gara-gara ketemu "mahluk putih" di pagar makam.
*. Ijal ; kapok mengantarkan aku lagi, setelah mobil digoyang-goyang di benteng... haha... nasibmu Jaal.....
Untuk proses penerbitan di jakarta, terima kasih kusampaikan kepada :
*. Mas Prasetyo; oomku yang begitu berjasa menjembataniku dengan PT. GRASINDO.
*. Mas Bimo ; editor yang saat ini banyak ku ganggu dengan sms2 persiapan peluncuran buku.
*. Mbak Mira Hujan ; yang sudah bersusah payah mengedit naskahku. "Tampak dan nampak"... haha... itu yang membuatnya bingung... Tapi tidak merubah ke"imut"an wajahnya.
*. Mas Agung ; yang akan menangani promosi dan pelancuran bukuku.
*. Mas Bambang BmW ; yang akan mengatur publishing bukuku di luar penerbit.
Terima kasih banyak diucapkan kepada :
*. Ibu Prof. Dr. Meutia Hatta Suasono (Menteri Pemberdayaan Perempuan) yang telah memberikan naskah kata pengantar dalam buku ini.
*. Bapak Munawar Liza Zein (Walikota Sabang) atas komentarnya.
*. Sdr. Semuel Samson ; atas kata-kata penyemangatnya.
*. Bapak Arswendo Atmowiloto ; atas kesediaannya memberikan endorsement. Maaf mas, mengganggu jam istirahatnya....
*. Ibu Prof. Dr. Hj. Kemala Motik Gafur (Rektor UIEU) ; tempatku bekerja saat ini. Bu, jangan judes-judes... serem aku....
Buku ini kepersembahkan kepada :
*. TARULI ; Sebuah Inspirasi
*. IBU ku ; Persembahanku di hari senjamu.
Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan kontribusi terhadap kebangunan perempuan Indonesia. Jelas sebagai sebuah karya, buku ini merupakan tonggak awal perjalanan ku sebagai seorang penulis.
SALEUM
Endang Moerdopo

No comments: