Hira
segera menghambur keluar kamar, ketika didengarnya suara lelakinya diruang
makan. Wajahnya penuh senyum dan dengan mata berbinar, ia segera memeluk Leon
kuat-kuat…
“Aaaah
abang… segunung rinduku padamu…” desahnya dalam pelukan lelakinya.
“Aaah
iya dek, abang juga rindu sekali pada adekku ini… aaaaiiih makin cantik saja
adekku nih….”
“Heeeem
pastinya bang… berani abang bilang adek gak cantik…”
“Enggak
dek…. Gak berani… daripada abang nanti diparkir diluar pagar….”
“Hahahaha…..”
Derai tawa keduanya terdengar renyah, yang kemudian makin tak terdengar saat
keduanya tenggelam dalam sebuah ciuman kerinduan.
“Bagaimana
pekerjaanmu,bang? Capek banget ya…” Hira menyapu kedua pipi Leon dengan kedua
tangannya.
“Iya
dek… memang capek sekali abang… jenuh dek… abang harus mengoreksi hasil kerja
karyawan dari seluruh Indonesia. Jenuh juga dek… “
“Heeeem…
keliatatan tu dari mata abang… teler ya...”
“Iya
dek… dan yang paling terasa adalah…. Apa coba?”
“Apaan,
bang?”
“Adek
yang jauh dari abang….”
“Hasyaaaah…..
Heeeem…gombal amoh…. rayuan maut…” Hira mengedipkan sebelah matanya.
“Betul
dek… abang rindu sekali pada adekku ini… semakin terasa capeknya, lho dek…”
“Heeeem….
Tetep… perlambean…”
“Enggak
dek… abang gak perlambean sayangku… betul itu…” Leon mempererat pelukannya.
“Eeeeehm…
abang… adek gak bisa napaaaas kalau diengkek beginiiiii….” Teriak Hira sambil
pura-pura meronta, padahal sebenarnya senang… aaaah perempuan, kadang-kadang
suka bergaya… sok manja… sok ngambek… padahal hatinya berbunga-bunga.
“Biarin…
biar … abang lagi pengen peluk adek erat-erat….”
Ya
sudah… kita mau malming kemana ini, bang…? Oh ya… abang naik apa?”
“Naaaaah….
Ini dek… abang mau ajak adek jalan-jalan. Kita makan dulu di Baruna, abang juga
sudah kepingin sekali makan ikan kuwe bakar di Baruna,sambal tomat, lalap timun
dan kerupuk…. Wiiiih… sedap… lalu kita jalan-jalan ke Kemang ya…”
"Kali ini adek boleh pesan jus alpukat ya bang... pleaseeeee...."
"Boleh sayaaaang.... boleh...."
“Asiiiiiiik…..
“ Teriak Hira, sambil berjingkat, memeluk Leon dan kemudian mendaratkan ciuman
dibibir lelakinya itu. Kembali keduanya berciuman lagi, membuat orang yang
melihatnya kesal… Huh… ciuman melulu… Ya sudah siiih… namanya juga sudah lama
tidak jumpa... sebenarnya tidak lama juga perpisahan mereka itu, hanya eeeem….
Kira-kira lima hari saja kok. Tapi bagi Hira dan Leon, lima hari bagaikan lima
tahun…. Uhuuuuy… ngelebihin ABG aja mereka ini. Membuat orang yang lihat
menjadi kesal.
“Sebentar
adek ambil tas dan jaket ya bang…”
Leon
mengangguk, sambil kemudian meneguk air putih hangat yang sudah tersedia dimeja
makan.
“Abang…
ayo kita berangkat… adek sudah siap… eeem… adek udah can belum bang?” Tanya
Hira sambil senyum-senyum meminta perhatian lelakinya.
“Can
doooong…. Sudah… sudah… sudah cukup… nanti adek dilirik-lirik orang… pusing
abang jadinya…”
“Lho…
ya bagus kan bang… berarti gak malu-maluin kan adeknya?”
“Tanpa
berhiaspun, adek itu sudah sangaaaaat cantik….”
“Heeeem…
daripada….” Belum lagi Hira menyelesaikan kata-katanya, Leon sudah
menyambungnya…
“Daripada
abang diparkir diluar pagar, dek… kalau gak bilang adek cantik…”
Kembali
lagi keduanya tertawa lebar, sambil berpelukan melangkah kehalaman.
“Naik
apa kita bang?” Saat Hira mulai kebingungan, tidak dilihatnya motor lelakinya
ditempat biasa Leon memarkir motornya.
“Naik
ini dek….” Leon menunjukkan kendaraannya.
Hira
mengeryitkan dahinya…
“Gimana…
mau kan?”
“Motor
abang kemana?”
“Sudah
abang ganti ini dek….”
“Jadi….?”
“Ya
kita naik ini dek… so sweet kan… ?“
Hira
menghela napas… hayooooo…. Kira-kira mau komen apa ya Hira ini….? Sementara
Leon mulai berkeringat, sibuk menstater motornya… yaaaang ternyata………...….
M O
G O K… !!!! Aaaah… Vespaku sayang… Vespaku malang….
Mampang, 01 Agustus
2013
12:36
No comments:
Post a Comment