15 April 2014

MISTERI



Saya teringat dengan pembicaraan dengan seorang sahabat, tentang MISTERI. Dikatakannya bahwa manusia hidup dengan MISTERInya masing-masing… Heeem… menarik….

Bahwa manusia itu melakukan segala sesuatunya, pasti dengan latar belakang dan alasannya masing-masing, yang sudah pasti tidak akan sama antara manusia satu dengan manusia lainnya karena kita ini unik, berpikir dan memiliki kehendak bebas. Oleh karenanya, kita sebagai manusia yang sangat minim dengan pengetahuan kehidupan, belumlah sanggup untuk dapat memastikan secara mutlak… ini adalah benar dan ini adalah salah… benar menurut siapa dan salah menurut siapa…. Karena segala sesuatu itu terjadi pasti ada alasan dan latar belakangnya sendiri…. inilah MISTERI…. Heeeem makin rumit…

Pikiran melayang pada pengalaman saat saya bertugas disebuah daerah, saya melihat seorang perempuan yang setiap pagi berada disamping sebuah rumah berdinding anyaman bambu. Gedeg kalau orang jawa bilang. Apa yang dikerjakan perempuan itu? Setiap pagi ia selalu mengintip dari celah-celah lubang anyaman bambu untuk dapat melihat apa yang terjadi dibalik bilik itu. Bisa dibayangkan, bila kita melihat sesuatu dari celah kecil, dalam hal ini adalah lubang celah kecil bilik bamboo, tentu area pandangan kita hanya seluas lubang itu. Kita tidak dapat melihat secara jelas, secara luas, karena minimnya area penglihatan kita itu. Kembali ke perempuan tadi, setiap pagi dia mengintip dari celah bilik untuk melihat apa yang terjadi didalam sana. Perempuan itu selalu memperhatikan gerak-gerik yang empunya rumah. Dilihatnya si empunya rumah nampak begitu mesra dengan seorang laki-laki, yang dia kenal sebagai seseorang yang cukup dikenal oleh masyarakat daerah itu. Dari hasil pengintaiannya, laki-laki itu sangat sering berada dirumah si empunya rumah. Dan akhirnya, perempuan itu tidak tahan lagi dengan kecamuk pikirannya, lalu mulailah ia yakin… bahwa hal ini harus diluruskan… yang empunya rumah sudah melakukan kesalahan besar, dan jelas ini adalah pelanggaran dan mutlak harus diluruskan… heeem… perempuan pengintip ini mulai repot dengan segala strategi untuk bisa “membantu” meluruskan…. Heeeem…. Bengkok rupanya menurut dia….

Mulailah perempuan ini sibuk untuk meluruskan apa yang dilihatnya dari celah bilik bamboo itu… ada yang membeli jualannya ada yang mengabaikan… hingga akhirnya..... Buuuuuzzzzz…… api membubung tinggi…. Semua orang melihat gumpalan asap yang gulung gemulung memenuhi langit…. Ada yang senang…. Tetapi banyak yang sedih… bertanya-tanya… mengapa rumah itu harus terbakar... atau dibakar?

Si empunya rumah berdiri menatap puing rumahnya, dengan mata memanas… dadanya sesak… tak ada yang tersisa… semua habis terbakar menjadi puing …. Ia memejamkan matanya… menarik napas panjang…. Membetulkan letak kerudung hitamnya… dan mulai melangkah masuk ke dalam sisa-sisa puing yang terlihat masih berkepulan asap. Seperti tak dirasakannya, kakinya melepuh menginjak bara-bara panas yang masih sedikit-sedikit menyala…. Ia mulai membereskan sendiri, puing-puing rumahnya… dengan segala kekuatannya. Tidak sepotong kalimatpun terucap dari sela bibirnya yang pucat. Ia diam… seribu bahasa….dengan segala kekuatannya... ia mendesis perlahan..."Terjadilah padaku seturut kehendakMu... yang aku mohon hanyalah kekuatan, agar aku mampu membangun dan menata kembali gubukku..." sambil terus mengais sisa-sisa puing ... dengan sisa-sisa tenaganya.

Apakah kita… dengan hanya melihat dari celah sempit bilah bilik… sudah dapat memastikan bahwa apa yang terjadi dibalik bilik itu adalah sebuah kesalahan? Ataukah sebuah kebenaran?

Segala sesuatu terjadi, atau dilakukan, adalah dengan alasan dan latar belakangnya sendiri. Dapatkah kita menentukan sesuatu, menjadi sebuah simpulan…. Apabila kita hanya melihatnya dari ruang penglihatan yang sangat sempit? Sepotong-sepotong… tidak utuh?  Atau hanya dibalik sebuah layar, walaupun transparan… sebagai sebuah kebenaran mutlak yang harus diluruskan…?

Heeeeem…. MISTERI….


EM
14 April 2014
09:29

No comments: