03 July 2008
Misteri Bunga Melati (3)
02 July 2008
Misteri Bunga Melati (2)
Semakin hari gumpalan rasa ingin tahuku semakin besar. Aku sungguh ingin tahu sumber kuntum-kuntum melati itu. Kuputuskan untuk mencari tahu, apa yang sedang terjadi pada mas Yudi, suami tercintaku. Aku memarkir mobilku agak jauh dari kantornya, dan kuamati sekeliling kantornya. Kupicingkan mata untuk mencari, apakah ada tanaman melati disana.... huuh aku menghela napas... tak ada. Aku mengernyitkan dahiku sambil meletakkan kepalakau disandaran kursi. Gila... kenapa aku jadi parno begini? Aku seperti sedang menjadi seorang detektif dalam film-film. Aaah... kenapa rupanya? Aku juga seorang wartawati. Tentu naluri investigasikupun telah mengusik ketenangan hatiku, dengan hadirnya melati-melati itu. Sambil masih menerawang menatap bangunan kantor mas Yudi, terdengar alunan lagu keroncong dari radio mobilku... "Cemburuku... karena cinta.... Cemburuku karena sayang... ku tak ingin walau hanya sekejap, siapa jua menyentuhmu...."Begitu tarikan suara Lucy Koes Endang (penyanyi jadul, adik dari Hetty Koes Endang). Kujawab "Bener banget mbak Lucy, aku tak ingin siapapun menyentuh mas Yudi... mas Yudi adalah milikku selama-lamanya..." desisku. Naaah betul kan aku jadi parno. Mungkin Lucy sendiri sudah tidak ingat bahwa ia pernah menyanyikan lagu itu. Keroncong pula... sejak kapan aku concern dengan keroncong?.... Astaga...
Misteri Bunga Melati (1)
Tapi yang membuatku heran adalah, sudah sebulan ini selalu kutemukan bunga melati di saku kemejanya. Masih segar, berarti baru dipetik malam. Sehingga ketika pagi aku memasukkan cucian ke dalam mesin, bunga itu masih terasa harum. Setiap kali aku ingin bertanya padanya aku selalu lupa. karena aku sendiri juga bekerja. Jadi setelah memasukkan cucian ke mesin, lalu aku berangkat ke kantor. Kesibukan kantor membuatku selalu lupa tentang melati itu. Selain itu juga mas Yudi tidak menunjukkan gelagat yang aneh. Dia tetap menunjukkan perhatiannya padaku, tidak pula berubah pada Cici putri kami yang memang sangat dekat dengan ayahnya. Komunikasi kami tetap baik, ia selalu menelponku untuk mengingatkan makan siang, tetap menanyakan keberadaanku saat waktu pulang kantor tiba. Sama sekali tidak ada yang berubah. Ia tetap seorang mas Yudi yang kukenal sejak puluhan tahun lalu. Sikap mas Yudi di tempat tidurpun tidak berubah, ini penting bagiku. Perilakunya tidak semakin hangat untuk sekedar menutup-nutupi atau malah dingin. Tidak sama sekali. Semua berjalan seperti biasa. Ia tetap mencumbuku sebelum kami mengarungi lautan asmara sebelum kami tiba bersama-sama. Juga tidak ada yang berubah pada hari wajibnya ia menafkahi bathinku setiap malam jum'at sesuai sunah Rasul.
(Bersambung)
29 June 2008
BmW Sayang !!!!
PEREMPUAN KEUMALA
Arr : Iwan Fals
Ketika semua tangan terpaku di dagu
Ragu untuk memulai segala yang baru
Lirih terdengar suara Ibu
Memanggil jiwa untuk maju….
Dari tanahmu hai Aceh….
Lahir perempuan PERKASA
Bukan hanya untuk dikenang
Tapi dia panglima, Laksamana Jaya
Memanggil untuk kembali berjuang
Dia Perempuan Keumala
Alam semesta restui
Lahir jaya, berjiwa baja
Laksamana MALAHAYATI,
Perempuan Kesatria Negeri…
Tinggal kubur kini hening sepi menanti
Langkah-langkah baru tunas pengganti
Hai INONG NANGGROE !!!!
Bangkitlah berdiri
Ditanganmu kini jiwa aneuk negri....
Dinyanyikan dalam :
Konser “HIKAYAT RINDU TIGA MAESTRO”
Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya.
Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam
21 April 2007
“Sebuah bukti perjuangan… MORENK ORGANIZER;
Ahmad Mauladi, Terima kasih banyak “
KEUMALAHAYATI : Laksamana Perempuan Pertama di DUNIA
Menjadi menarik, karena Laksamana Malahayati bukan saja hanya Laksamana pertama di Indonesia, melainkan ia adalah seorang Laksamana perempuan pertama di dunia. Dalam sejarah perjalanan pengabdiannya pada Kerajaan Aceh Darussalam ia juga telah membuktikan keberaniannya dengan membunuh Cornelis De Houtman, seorang Belanda pertama yang menginjakkan kaki di bumi Nusantara. Tidak salah bila Laksamana Malahayati juga telah ditetapkan sebagai salah satu pahlawan perempuan Indonesia sebagai jasanya membela tanah air.
Dari sepak terjang pengabdiannya pada Kerajaan Aceh Darussalam, jelas Laksamana Malahayati memiliki andil besar dalam mempertahankan tanah tumpah darahnya. Selain Laksamana Malahayati, telah banyak dikenal pula pahlawan-pahlawan perempuan dari tanah rencong yang terkenal keberaniannya, seperti, Laksamana Muda Tjut Meurah Inseuen, Laksamana Leurah Ganti, Cut Meutia, dan seorang pahlawan perempuan yang sudah sangat dikenal yaitu Cut Nyak Dien. Selain itu juga pada masa abad ke 17 Kerajaan Aceh Darussalam telah pula diperintah oleh ratu-ratu perempuan yang sangat berpengaruh, yaitu ; Ratu Tajul Alam Safiatuddin Syah, Sri Ratu Nur Alam Nakiatuddin Syah, Sri Ratu Inayat Syah Zakiatuddin Syah dan Ratu Kumala Syah.
Berangkat dari perjuangan yang telah dilakukan oleh perempuan pada masa lampau, maka dapat dikatakan bahwa perempuan Aceh memiliki keberanian yang tinggi. Mereka membuktikan bahwa perempuan bukan mahluk lemah dalam mempertahankan cita-cita, agama dan hak asasinya, walaupun tidak melupakan tugas utama kodrat mereka sebagai ibu yang melahirkan anak-anak negeri penerus perjuangan. Hal inilah yang penting untuk disosialisasikan kepada perempuan pada saat ini, khususnya bagi perempuan Aceh dan bagi para perempuan di seluruh Indonesia pada umumnya. Dengan demikian jelaslah bahwa perjuangan perempuan telah dilakukan sejak jaman dahulu kala. Hal ini dibuktikan dari adanya sejarah yang bukan hanya untuk dikenang, tetapi dapat dijadikan sebuah semangat untuk membangun jiwa perempuan yang kuat dan berkarakter.
19 June 2008
KEMANA PERGIMU….PASTI KAN KEMBALI…..
Darahku kental dengan seni Medio 25 Januari 2005 |