Malam
itu mata Hira masih terbelalak memelototi layar laptop. Ia harus ngebut untuk
menyelesaikan materi pelatihannya…”heeeem…” desisnya… “BM nih gue… keBanyakan Mau
ini akunya eeeuuuy… jadi malah gak kelar-kelar”. Tapi itulah Hira… Tidak akan
berhenti sebelum semua rapi. Tiba-tiba, lagu instrument tradisional “Gondang
Sabangunan” yang jadi ringtone hp nya berbunyi nyaring….
“Jiiiiaaah….
Jam berapa ini? Astaga … jam 2 pagi… siapa ini yang telp…” Hira selalu was-was
apabila hp nya berdering diatas jam 12 malam. Pasti ada berita yang sangat
penting yang harus disampaikan pada saat itu juga… entah sakit atau berpulang
atau mungkin kelahiran… biasayanya begitu… “Ya ampuuuuun… Nela… ada apa ini?”
segera ia angkat panggilan dari Cornelia sahabatnya itu.
“Hiiiiirrraaaaa…..
aku tau kamu pasti belum tidur kan?”
“Ada
apa Nel…. Belum... gue masih nulis… kenapa… kenapa?”
“Hira…
aku mau ngabari…”
Deg…
jantung Hira tiba-tiba berdebar…. “Ada apa Nel…”
“Hira…
loe adalah orang pertama yang gue kabari…”
“Kabar
apa itu Nel…”
“Gue
mau kasih kabar… kalau gue akhirnya memutuskan untuk menikah tahun ini juga….”
“Aaaaaiiiiiiih…..
selamat yaaaa…. Aaaah Nelaaaa…. Senangnya…. Aduh Nela… selamat ya… heeem… tapi
kenapa ngabarinnya tengah-tengah malem gini sih…”
“Iya
Hir… maaaaaaaaaf banget ya, soalnya tadi setelah pertemuan keluarga besar, aku
langsung ambruk bruk… dan ketiduran… gak pake ganti baju lagi… ini gue kebangun
gara-gara gebelet pipis. Naaaah… gue keinget elo… dan kudu ngabarin elo
secepatnya…”
“Aaaaah….
Mengharukan… makasih ya Nel… gue jadi ge er negh…”
“Bantuin
gue siap-siapin kebutuhannya ya Hir….”
“Siaaaaaap
komandan…. Kapan tho acaranya?”
“Bulan
Desember Hir…. Masih agak lama sih…”
“Tapi
ya sudah harus disiapkan dari sekarang dong Nel.... Waktu itu berjalan cepat
sekali lho…”
“Itu
dia.. jadi elo sudah gue daulat ya dari jauh-jauh hari bantuin gue…”
“Siiiiiip…”
“Ya
udah ya… loe kerja lagi deh… gue Cuma mau ngabarin itu aja…. Doain gue ya Hir…”
“Pasti
Nel… oke… tidur yang nyenyak ya… “
“Pastilah
gue nyenyak tidur Hir… hidup gue rasanya kaya disurga…”
“Heeeem….
Okeeee…. Kaya loe tau aja surga kaya apaan….”
“Ya
taulaaah….. surga itu kan saat hati kita senang dan bahagia… itulah surga…”
“Hahahahaha….
Sotoy loe…udah sana tidur… malah pidato tentang surga…”
“Nah
elo yang tanya….”
“Iya…
gue diem nih sekarang…”
“Udah
ya… daaaag….”
“Bye
Nel…”
Aaaaah….
Cornelia… akan menutup tahun ini dengan pernikahan yang diimpikannya… dengan
seorang pria yang menjadi kecintaannya… Hira menghela napas panjang… segera ia
memanjatkan doa … “Ya Allah… lancarkan semuanya… Amin …”. Kemudian ia kembali
menyusun rangkaian kata di keyboardnya lanjut kerja hingga pagi tiba….
Medio
Mampang, 06 Mei 2014
11:06