Minggu pagi yang cerah ini kubuka dengan latihan EM CARE dihalaman rumah.
Mata terpejam, napas serta gerak berjalan bersama dan mengolahnya dalam RASA....
Samar terdengar suara dengung....
Dahiku mulai berkerut.... suara itu lalu lalang beberapa kali ....
Kubuka mata perlahan...
Tertumbuk pandangan pada sekelompok lebah yang terbang beriringan menuju pohon kepel disamping garasi rumahku.
Kuikuti "penerbangan" mereka.... dan.... Aaaaaah...
Diatas pohon itu ternyata mereka telah membangun sarang lebah yang begitu besar.
Kuperhatikan mereka sibuk keluar masuk lubang sarang...
Ada yang hanya berkeliling disekitar sarang...
Ada yang keluar lalu terbang pergi....
Ada yang baru tiba dan segera masuk dalam lubang sarang....
Teringat cerita Bapak pembimbing spiritualkuku... beberapa tahun yang lalu, saat menceritakan tentang kehidupan lebah sambil membuka Kitab Suci AlQuran ; Surat An Nahl... Aaaaah....aku segera mengimajinasikannya dalam alam pikir... bagaimana kesibukan saudara-saudaraku lebah yang ada didalam sarang yang besar itu.... heeeem....
Segera terucap dari bibirku sebuah desis ...
"Subhanallah... Terima kasih ya Tuhan Allah... telah mempercayakan saudara pohon yang ada dihalaman rumahku... untuk menjadikannya tempat tinggal bagi saudara-saudara lebah... Jangan takut saudara-saudara lebah... aku takkan mengganggumu... tinggallah dengan nyaman disitu.. karena sesungguhnya... kita adalah sama... ciptaan Sang Pencipta.... Sang Maha Sempurna..."
Memandang takjub .... Puji Tuhan....
Mampang, 23 November 2014
08:54
23 November 2014
26 May 2014
Tari Oleg Tamulilingan ; nostalgiku
Sinopsis :
Tari Oleg
Tamulilingan menceritakan tentang dua ekor kumbang ; jantan dan betina yang
sedang bercumbu berkasih-kasihan disebuah taman. Tarian ini diciptakan oleh I
Ketut Mario dari Tabanan pada tahun 1952.
Sabtu malam,
tanggal 24 Mei 2014 yang lalu aku menarikan lagi tarian ini sebagai sebuah
persembahan pada acara pernikahan putri seorang sahabat.
Lalu kenapa?
Apanya yang istimewa?
Heeeeeem….
Bagiku
menjadi menarik, karena….
Terakhir kali
aku menarikan tarian ini pada tahun 1984. Berarti sudah 30 tahun yang lalu… ya
ampuuuun… ternyata waktu begitu cepat berlalu… membangkitkan kembali nostalgi
saat usiaku 16 tahun.
Terima kasih
banyak kuucapkan pada :
1.
Mas
Toni dan Mbak Mieke yang membangkitkan kembali energiku untuk menarikan tarian
berat ini….
2.
Wayan
Debel, yang menemaniku menarikan tarian ini walau tanpa sempat latihan.
Medio Mampang
26 Mei 2014
00:39
24 May 2014
Hujan di PERMATA ; Ekspresi Reni Widiastuti 3
tiba tiba langit menjadi gelap,mendung bergulung-gulung
menelan mentari yang bersinar garang
angin berhembus kencang,suaranya ribut menyampaikan pesan kepada rumput di padang ilalang,margasatwa di hutan,nyiur ditepi pantai dan dan bunga bunga manggis merah kesumba di samping gereja
kesejukan bagaikan angin yang membawa titik titik air segar,atau wangi tanah gersang yang disirami titik titik hujan
hujan di permata menyapu debu jalanan,menghijaukan dedaunan,menyuburkan tanaman
irama titik titik hujan mengaliri hati yang mendamba sapaan cinta,berpadu lantunan doa rindu di malam syahdu
hujan di permata merangkai doa dari titik titik air hujan menjadi untaian manik manik cinta warna kesumba..
Permata Depok,April 014
Shalom,mb.Endang.GBU..
menelan mentari yang bersinar garang
angin berhembus kencang,suaranya ribut menyampaikan pesan kepada rumput di padang ilalang,margasatwa di hutan,nyiur ditepi pantai dan dan bunga bunga manggis merah kesumba di samping gereja
kesejukan bagaikan angin yang membawa titik titik air segar,atau wangi tanah gersang yang disirami titik titik hujan
hujan di permata menyapu debu jalanan,menghijaukan dedaunan,menyuburkan tanaman
irama titik titik hujan mengaliri hati yang mendamba sapaan cinta,berpadu lantunan doa rindu di malam syahdu
hujan di permata merangkai doa dari titik titik air hujan menjadi untaian manik manik cinta warna kesumba..
Permata Depok,April 014
Shalom,mb.Endang.GBU..
20 May 2014
HIDUP ; Ekspresi Reni Widiastuti 2
hidupku ini seakan-akan rangkaian
cerita tentang mimpi"ku dan
kenyataan yang ada
Tuhan seperti sedang
bercanda, ketika mimpi
mimpiku menjadi nyata, saat
asa nyaris hilang dan harapan
hampir tumbang
dan ketika kenyataan" hidup
menjadi seperti mimpi, aku
menemukan bahwa hidup
adalah misteri
misteri tentang cinta yang
baka yang membuat hidup ini
bermakna
misteri tentang kasih yang
selalu memberi, yang
membuat hidup ini berarti
sebab hidup adalah anugerah
cinta,yang diberikan Tuhan
dengan cuma-cuma, untuk
dibagikan kepada sesama....
Depok, 10 Juli 13
Mbak Endang, puisi
permenungan tentang
"HIDUP", semoga suka
membacanya Shalom .. GBU
Matur Nuwun, Bu Reni....
cerita tentang mimpi"ku dan
kenyataan yang ada
Tuhan seperti sedang
bercanda, ketika mimpi
mimpiku menjadi nyata, saat
asa nyaris hilang dan harapan
hampir tumbang
dan ketika kenyataan" hidup
menjadi seperti mimpi, aku
menemukan bahwa hidup
adalah misteri
misteri tentang cinta yang
baka yang membuat hidup ini
bermakna
misteri tentang kasih yang
selalu memberi, yang
membuat hidup ini berarti
sebab hidup adalah anugerah
cinta,yang diberikan Tuhan
dengan cuma-cuma, untuk
dibagikan kepada sesama....
Depok, 10 Juli 13
Mbak Endang, puisi
permenungan tentang
"HIDUP", semoga suka
membacanya Shalom .. GBU
Matur Nuwun, Bu Reni....
BILA SAATNYA TIBA ; Ekspresi RENI WIDIASTUTI 1
Senangnya aku... pada tanggal 3 Mei yang lalu mendapat kiriman sebuah puisi dari saudara ku terkasih Ibu RENI WIDIASTUTI....
Hati tidak dapat dipungkiri, menjadi sebuah ungkapan yang paling dalam saat semuanya dapat tumpah dalam bentuk puisi bermakna.
Kutuliskan disini sebagai bagian dari ekspresi ....
Ekspresiku...
Ekspresi Mbak Reni...
"BILA SAATNYA TIBA"
bila saatnya tiba, ingin aku menembus
batas cakrawala, terbang melayang
menyapa bintang" dan purnama
malam
akan kutemukan ceritaku dan
ceritamu terukir indah di awan", bagai
pelangi sehabis hujan
lalu matamu akan bercerita tentang
kasih yang mengalir dari luka hati
yang terbuka,bisu tanpa kata", hening
tanpa suara.
Bila saatnya tiba akan kutemukan
segala yang kurindukan, segala rahasia
yang terpendam
bila saatnya tiba, aku akan terbang
tinggi, melayang "diawan", melagukan
kidung cinta, karena segalanya telah
menjadi nyata.
Depok, 18 Juni 2013
Shalom mbak Endang, ini aku kirim
tulisanku, sekedar hobi corat
coret, semoga suka.... GBU
Terima kasih mbak Reni sayang...
Teruslah berekspresi....
Hati tidak dapat dipungkiri, menjadi sebuah ungkapan yang paling dalam saat semuanya dapat tumpah dalam bentuk puisi bermakna.
Kutuliskan disini sebagai bagian dari ekspresi ....
Ekspresiku...
Ekspresi Mbak Reni...
"BILA SAATNYA TIBA"
bila saatnya tiba, ingin aku menembus
batas cakrawala, terbang melayang
menyapa bintang" dan purnama
malam
akan kutemukan ceritaku dan
ceritamu terukir indah di awan", bagai
pelangi sehabis hujan
lalu matamu akan bercerita tentang
kasih yang mengalir dari luka hati
yang terbuka,bisu tanpa kata", hening
tanpa suara.
Bila saatnya tiba akan kutemukan
segala yang kurindukan, segala rahasia
yang terpendam
bila saatnya tiba, aku akan terbang
tinggi, melayang "diawan", melagukan
kidung cinta, karena segalanya telah
menjadi nyata.
Depok, 18 Juni 2013
Shalom mbak Endang, ini aku kirim
tulisanku, sekedar hobi corat
coret, semoga suka.... GBU
Terima kasih mbak Reni sayang...
Teruslah berekspresi....
06 May 2014
BERITA GEMBIRA di TENGAH MALAM GULITA
Malam
itu mata Hira masih terbelalak memelototi layar laptop. Ia harus ngebut untuk
menyelesaikan materi pelatihannya…”heeeem…” desisnya… “BM nih gue… keBanyakan Mau
ini akunya eeeuuuy… jadi malah gak kelar-kelar”. Tapi itulah Hira… Tidak akan
berhenti sebelum semua rapi. Tiba-tiba, lagu instrument tradisional “Gondang
Sabangunan” yang jadi ringtone hp nya berbunyi nyaring….
“Jiiiiaaah….
Jam berapa ini? Astaga … jam 2 pagi… siapa ini yang telp…” Hira selalu was-was
apabila hp nya berdering diatas jam 12 malam. Pasti ada berita yang sangat
penting yang harus disampaikan pada saat itu juga… entah sakit atau berpulang
atau mungkin kelahiran… biasayanya begitu… “Ya ampuuuuun… Nela… ada apa ini?”
segera ia angkat panggilan dari Cornelia sahabatnya itu.
“Hiiiiirrraaaaa…..
aku tau kamu pasti belum tidur kan?”
“Ada
apa Nel…. Belum... gue masih nulis… kenapa… kenapa?”
“Hira…
aku mau ngabari…”
Deg…
jantung Hira tiba-tiba berdebar…. “Ada apa Nel…”
“Hira…
loe adalah orang pertama yang gue kabari…”
“Kabar
apa itu Nel…”
“Gue
mau kasih kabar… kalau gue akhirnya memutuskan untuk menikah tahun ini juga….”
“Aaaaaiiiiiiih…..
selamat yaaaa…. Aaaah Nelaaaa…. Senangnya…. Aduh Nela… selamat ya… heeem… tapi
kenapa ngabarinnya tengah-tengah malem gini sih…”
“Iya
Hir… maaaaaaaaaf banget ya, soalnya tadi setelah pertemuan keluarga besar, aku
langsung ambruk bruk… dan ketiduran… gak pake ganti baju lagi… ini gue kebangun
gara-gara gebelet pipis. Naaaah… gue keinget elo… dan kudu ngabarin elo
secepatnya…”
“Aaaaah….
Mengharukan… makasih ya Nel… gue jadi ge er negh…”
“Bantuin
gue siap-siapin kebutuhannya ya Hir….”
“Siaaaaaap
komandan…. Kapan tho acaranya?”
“Bulan
Desember Hir…. Masih agak lama sih…”
“Tapi
ya sudah harus disiapkan dari sekarang dong Nel.... Waktu itu berjalan cepat
sekali lho…”
“Itu
dia.. jadi elo sudah gue daulat ya dari jauh-jauh hari bantuin gue…”
“Siiiiiip…”
“Ya
udah ya… loe kerja lagi deh… gue Cuma mau ngabarin itu aja…. Doain gue ya Hir…”
“Pasti
Nel… oke… tidur yang nyenyak ya… “
“Pastilah
gue nyenyak tidur Hir… hidup gue rasanya kaya disurga…”
“Heeeem….
Okeeee…. Kaya loe tau aja surga kaya apaan….”
“Ya
taulaaah….. surga itu kan saat hati kita senang dan bahagia… itulah surga…”
“Hahahahaha….
Sotoy loe…udah sana tidur… malah pidato tentang surga…”
“Nah
elo yang tanya….”
“Iya…
gue diem nih sekarang…”
“Udah
ya… daaaag….”
“Bye
Nel…”
Aaaaah….
Cornelia… akan menutup tahun ini dengan pernikahan yang diimpikannya… dengan
seorang pria yang menjadi kecintaannya… Hira menghela napas panjang… segera ia
memanjatkan doa … “Ya Allah… lancarkan semuanya… Amin …”. Kemudian ia kembali
menyusun rangkaian kata di keyboardnya lanjut kerja hingga pagi tiba….
Medio
Mampang, 06 Mei 2014
11:06
24 April 2014
MALAM GELAP PANJANG….
Ya
ALLAH…
Bunyi
Adzan Magrib mulai terdengar… pertanda waktunya matahari untuk pulang
Langit
berubah warna… terang… bergeser lembayung dan perlahan menjadi GELAP.
Berjalan
perlahan tak terasa… menuju malam…
Dan
Malam
pun datang…
Hidup
pulalah demikian adanya…
Subhanallah….
Sejak
manusia lahir, besar, dewasa, tua … lalu mati… GELAP
Begitu
pula masalah yang mengikuti…
Bila
tak segeralah diatasi…
Masalah
kecil menjadi besar, semakin besar, makin besar dan akhirnya meledak membuat GELAP….
Kekasihku…
Aku
tak ingin berada dalam MALAM yang GELAP PANJANG…
Hari
diisi dengan hati yang mengganjal…
Sayangku…
Malam
akan berganti pagi…
Terang
pasti akan datang lagi… itu sudah pasti…
Cintaku…
Kita
akan terantuk batu… bila bertahan dalam GELAP
Mari
kita nyalakan pemantik untuk mengalahkan GELAP walau hanya kecil…
Aku
ingin mengajakmu … untuk membuat gelap panjang ini menjadi singkat saja…
Bisakah
kita meyakini…
GELAP
kita akan TERANG lagi….
Bisa
sayangku… Bisa… dengan segala kedahsyatan cinta yang kita punya…
Mari
sayang kita melepas sesak…
Tenangkan
hati…
Bersama
dalam dekapan…
Yakini
diri… TERANG akan datang esok pagi….
Medio
Mampang Prapatan
07:56
18 April 2014
Wafatnya ISA AL MASIH
Saat ini pukul tiga…
Seperti yang telah dituliskan dalam guratan pena
IA menghembuskan napasNYA pada sekitar pukul tiga….
Langit mendung gelap gulita pada saat kematianNYA
Kini... Hari ini... saat ini...
Tepat pukul tiga
Langit gelap gulita…
Bunyi guruh guntur… bersahutan….
Seperti yang telah dituliskan…
Langit diatas mampang… diselimuti awan tebal….
GELAP GULITA layaknya malam…
DIA sungguh menunjukkan kuasaNYA…
Aaaah…. merinding aku dibuatNYA
DIA sungguh HADIR….
DIA sunguh HIDUP....
DIA sungguh ADA….
Tersungkur ku dalam lemah… tak berdaya…
Medio Mampang ; Aku dalam keheranan....
18 April 2014
15:00
Happy Anniversary
Pagi ini aku terbangun
karena selular disebelah tempat tidurku berdering-dering. Kulihat sebuah nama
muncul disana. Cornelia… Heeeem… apalagi niiiih… belum kuangkat deringan telah
berhenti. Hedeeeew… “Sabar dong Nel….” Kataku sambil menggeliat, meregangkan
otot-otot yang semalam kuistirahatkan dalam tidur yang pulas. Ku buka menu pada
gadgetku itu, dan ya ampuuuun… ternyata dia sudah menelponku lebih dari 6 kali…
“Duuuuuh… sorry ya Nel… kagak denger daaah….” Kataku lagi. Tapi aku yakin… Nela
pasti akan menelponku lagi. Hayo taruhan… wani
piro… hehehehe… tiba-tiba… kriiiiiing… kring… segera kulihat nama
pemanggilnya dan… Cornelia… “Lhaaaaa rak
tenan…” [1]
“Opo siiiiiih…. Pagi-pagi
udah kaya orang kesurupan kamu nih…”
“Hiraaaaa…. Manusia kalong…
ini sudah siaaaaang…banggggooooon”
“Jiiiiaaah… berisiiiiiiiik…..
apaan siiiiih?”
“Elo harus kasih selamat ke gue
…. Hiraaaa….”
“Selamat apaan siiiih…???”
“Hari ini tepat peringatan 1
tahun hubungan gue sama si salelengna gue itu…. “
“Wooooalaaaaah…. Astagaaaaa….”
Jawabku setengah berteriak. Ini menarik… aku segera terduduk ditempat tidur. Sambil
masih mengerjap-ngerjapkan mata. Mungkin ada yang masih ingat tulisanku tentang
ALFA DAN OMEGA. http://endangmoerdopo.blogspot.com/2013/09/alfa-dan-omega.html.
Ketika itu Nela bercerita tentang perasannya, yang sangat mendalam. Lanjutku “
Jadi elo masih sama dia…? Hebaaaaaat….. gue pikir… loe gak ada kabar lagi…
karena udah ciao dari tuh orang Nel….”
“Ya enggak laaaah… gue kan
udah bilang…. Salelengna…. Ya berarti salelengna laaaah….” Jawabnya dengan nada
super sumringah.
“Aduuuuuh… senengnya…. Traktir
doooong….”
“Gak bisa hari ini Hira…
kami akan merayakannya berdua ajaaaah….”
“Jiaaaah…. Dasar merki…”[2]
“Hira… tau tak… gak gampang
lho ternyata… bisa bertahan dengan mas Hasto….”
“Hoooalaaah wong jowo thoooo….
Lha kamu bilangnya salelengna… tak pikir kamu itu pacaran sama wong mbatak Nela….”
“Denger Hir….” Lanjut
Cornelia lagi. “Dengan segala keluguannya, dengan segala kebaikan hatinya…dalam
perjalanan waktu ini… aku bisa belajar untuk menjadi orang yang sabar, rendah
hati…dan… sangat menikmati kehadiran cinta”
“Wiiiiiih…. Dalem bangeeeet “
jawabku
“Selain itu… naaah… ini
paling penting…”
“Heeem….” Jawabku lagi.
“Mas Hasto telah memperkenalkan
aku tentang mulianya sebuah kesetiaan…”
“Widiiiiih…. Beraaaaat…. ”
Tanyaku penuh dengan keterkejutan
Cornelia tertawa. Jelas aku
terkejut. Memang, Setahun yang lalu Nela pernah mengatakan bahwa ia jatuh
cinta. Dan kuyakin… pada saat itu, Nela bukanlah Nela yang kukenal. Sehingga
walau ketika itu aku bersyukur bahwa dia
telah menemukan cintanya… tetapi tidak menutup kemungkinan ditengah jalan, Nela
akan berubah. Cornelia gitu loooh… Banyak sekali laki-laki yang gigih ingin
dekat dengannya. Aku mengenalnya sudah cukup lama. Bisa dikatakan bahwa akulah
saksi perjalanan hidupnya. Nela tak pernah menyatakan cinta. Karena mungkin
Nela sendiripun tak pernah tahu apa itu cinta, karena sudah direpotkan dengan
banyaknya tawaran cinta yang disodorkan padanya. Hingga ia sendiri tak sempat
untuk mengerti, memahami bahkan merasakan apa itu cinta. Setahun yang lalu,
Nela memang pernah dengan begitu meluap-luap mengatakan padaku bahwa ia jatuh
cinta. Pagi ini seturut katanya adalah peringatan 1 tahun hubungannya dengan
mas Hastonya itu… (aku juga baru tahu tadi kalau ternyata sang dewa pujaan hati
itu namanya Hasto…. Hahahaha… kupikir Parlin kek… atau Binsar kek… karena yang
digunakan adalah kata SALELENGNA[3]
tapi itu gak penting … hehehehe) Nela kembali berteriak-teriak padaku, tentang
arti sebuah kesetiaan. Aaaaah…. Cornelia… berkah melimpah untukmu…. Kataku dalam
hati.
“Hira…” panggilnya agak
sedikit lebih pelan.
“Yupiii dear…”
“Aku bahagia… selama 1 tahun
hubungan kami, aku merasakan cinta… dan saat ini …. Aku memiliki kesetiaan…”
“Great, Nel… aku ikut senang
dengan kebahagiaanmu itu… selamat ya… sampaikan salamku untuk mas Hasto. Semoga
aku tidak kau ganggu untuk berita anniversary mu ini hanya tahun ini….
Harapanku… setiap tahun loe akan menggangguku dengan letupan kebahagiaan yang
sama… gue berharap perjalanan cinta loe ini akan salelengna… seperti yang kamu katakana
setahun yang lalu….”
“Ya Hira…. Makasih banyak…
aku memang harus banyak belajar…. Doain ya Hir…”
“Doaku selalu untukmu Nel…
hanya ada 1 hal yang akan kuingatkan padamu…”
“Apa itu Hir…?”
“Pertemuan adalah awal dari
perpisahan….”
Cornelia terdiam. Aku hanya
bisa mendengar napasnya. Aku yakin diseberang sana Corneliapun terkejut dengan
kalimatku.
“Hira… “ Panggilnya. “Hanya
kematian yang akan memisahkan aku dan mas Hasto”
Oooooh mak…. Gantian, Cornelia
yang membuatku kini menjadi terhenyak. Ternyata, sungguh Nela telah memiliki energy
cinta yang luar biasa… Aaaah ya Allah… aku memejamkan mata yang mulai memanas bahagia… (akhirnya
jadi serius akunya)
“Sekali lagi… selamat ya Nel…”
“Terima kasih banyak Hira…
doakan kami dalam setiap doamu….”
“Cornelia… tidak ada
sedetikpun dirimu luput dari doaku…” Ingin rasanya kupeluk Cornelia yang sedang
berbahagia itu.
Happy anniversary Cornelia sahabatku…
kutunggu peringatan ini tahun depan… tahun depannya lagi…. Tahun depannya lagi…
lagi… dan lagi…. Hingga maut memisahkan….. Alfa dan Omega ya Nel….
(Perlahan kudengar suara
Elvis Presley dari radio disebelah tempat tidurku… hoooalaaah… semalam ternyata
radio menjadi pengantar tidurku thooo…. Dan sekarang lagu SHE WEARS MY RING…
mengalun lembut…. Menyempurnakan kebahagiaan Cornelia dan Hasto)
Mampang, 18 April 2014
09:07
15 April 2014
MISTERI
Saya
teringat dengan pembicaraan dengan seorang sahabat, tentang MISTERI.
Dikatakannya bahwa manusia hidup dengan MISTERInya masing-masing… Heeem…
menarik….
Bahwa
manusia itu melakukan segala sesuatunya, pasti dengan latar belakang dan
alasannya masing-masing, yang sudah pasti tidak akan sama antara manusia satu
dengan manusia lainnya karena kita ini unik, berpikir dan memiliki kehendak
bebas. Oleh karenanya, kita sebagai manusia yang sangat minim dengan
pengetahuan kehidupan, belumlah sanggup untuk dapat memastikan secara mutlak…
ini adalah benar dan ini adalah salah… benar menurut siapa dan salah menurut
siapa…. Karena segala sesuatu itu terjadi pasti ada alasan dan latar
belakangnya sendiri…. inilah MISTERI…. Heeeem makin rumit…
Pikiran melayang pada pengalaman saat saya bertugas disebuah daerah, saya melihat seorang perempuan
yang setiap pagi berada disamping sebuah rumah berdinding anyaman bambu. Gedeg
kalau orang jawa bilang. Apa yang dikerjakan perempuan itu? Setiap pagi ia
selalu mengintip dari celah-celah lubang anyaman bambu untuk dapat melihat apa
yang terjadi dibalik bilik itu. Bisa dibayangkan, bila kita melihat sesuatu
dari celah kecil, dalam hal ini adalah lubang celah kecil bilik bamboo, tentu
area pandangan kita hanya seluas lubang itu. Kita tidak dapat melihat secara
jelas, secara luas, karena minimnya area penglihatan kita itu. Kembali ke
perempuan tadi, setiap pagi dia mengintip dari celah bilik untuk melihat apa
yang terjadi didalam sana. Perempuan itu selalu memperhatikan gerak-gerik yang
empunya rumah. Dilihatnya si empunya rumah nampak begitu mesra dengan seorang
laki-laki, yang dia kenal sebagai seseorang yang cukup dikenal oleh masyarakat
daerah itu. Dari hasil pengintaiannya, laki-laki itu sangat sering berada
dirumah si empunya rumah. Dan akhirnya, perempuan itu tidak tahan lagi dengan kecamuk pikirannya,
lalu mulailah ia yakin… bahwa hal ini harus diluruskan… yang empunya rumah
sudah melakukan kesalahan besar, dan jelas ini adalah pelanggaran dan mutlak
harus diluruskan… heeem… perempuan pengintip ini mulai repot dengan segala
strategi untuk bisa “membantu” meluruskan…. Heeeem…. Bengkok rupanya menurut
dia….
Mulailah
perempuan ini sibuk untuk meluruskan apa yang dilihatnya dari celah bilik
bamboo itu… ada yang membeli jualannya ada yang mengabaikan… hingga akhirnya..... Buuuuuzzzzz…… api membubung tinggi…. Semua orang melihat gumpalan
asap yang gulung gemulung memenuhi langit…. Ada yang senang…. Tetapi banyak
yang sedih… bertanya-tanya… mengapa rumah itu harus terbakar... atau dibakar?
Apakah
kita… dengan hanya melihat dari celah sempit bilah bilik… sudah dapat
memastikan bahwa apa yang terjadi dibalik bilik itu adalah sebuah kesalahan?
Ataukah sebuah kebenaran?
Segala
sesuatu terjadi, atau dilakukan, adalah dengan alasan dan latar belakangnya
sendiri. Dapatkah kita menentukan sesuatu, menjadi sebuah simpulan…. Apabila
kita hanya melihatnya dari ruang penglihatan yang sangat sempit?
Sepotong-sepotong… tidak utuh? Atau hanya
dibalik sebuah layar, walaupun transparan… sebagai sebuah kebenaran mutlak yang
harus diluruskan…?
Heeeeem….
MISTERI….
EM
14
April 2014
09:29
Subscribe to:
Posts (Atom)